LAPORAN PRAKTIKUM
MATERIAL TEKNIK
UJI TARIK
Disusun oleh :
Nama praktikan_____________: AHMADI RAFE’I (3331101530)
Jurusan___________________: TEKNIK MESIN
Kelompok_________________: 10
Praktukum________________: 1 JULI 2011
Tanggal pengumpulan laporan__: 20 JULI 2011
Asisten___________________: VENI VERLESTARI
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK
2011
__________________________________________________________________________________________
LEMBAR PENGESAHAN
Tangal masuk laporan |
Tanggal Revisi |
Tanda Tangan |
1. | ||
2. |
Disetujui untuk laboratorium material teknik FT. Untirta
Cilegon, ……… Juli 2011
(Veni verlestari)
__________________________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………………………………………. iv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Percobaan……………………………………………………………………………………………………………………….. 3
1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………………………………………………………………………. 3
1.4 Sistematka Penulisan…………………………………………………………………………………………………………………… 3
BAB II TUJUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Pengujian Logam……………………………………………………………………………………………………………….. 4
2.2 Kekuatan Tarik……………………………………………………………………………………………………………………………. 9
2.3 Kekuatan Luluh…………………………………………………………………………………………………………………………… 11
2.4 Pengukuran Ketelitian………………………………………………………………………………………………………………….. 12
2.5 Modulus Elastisitas………………………………………………………………………………………………………………………. 13
2.6 Kelentingan…………………………………………………………………………………………………………………………………. 14
2.7 Ketangguhan……………………………………………………………………………………………………………………………….. 15
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan……………………………………………………………………………………………………………….. 16
3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………………………………………………………………………………. 17
3.3 Prosedur Percobaan…………………………………………………………………………………………………………………….. 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaan…………………………………………………………………………………………………………………. 18
4.2 Pembahasan……………………………………………………………………………………………………………………………….. 19
4.2.1 Uji Tarik Kawat Logam…………………………………………………………………………………………………………….. 19
4.2.1 Uji Tarik Pelat Logam……………………………………………………………………………………………………………… 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………… 22
5.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
__________________________________________________________________________________________
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
- Harga modulus elastisitas pada berbagai suhu………………………………………………………………………. 14
- Data hasil percobaan uji tarik……………………………………………………………………………………………….. 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
- Mesin uji tarik dilengkapi sepesimen ukuran standar……………………………………………………………. 4
- Dimensi dan ukuran sepesimen untuk uji tarik……………………………………………………………………… 6
- Contoh kurva uji tarik……………………………………………………………………………………………………….. 6
- Diagram alir percobaan pengujian uji tarik…………………………………………………………………………… 16
- Grafiik hasil uji tarik pada bahan kawat……………………………………………………………………………….. 19
- Prinsip dasar uji tarik………………………………………………………………………………………………………….. 19
- Grafiik hasil uji tarik pada bahan pelat…………………………………………………………………………………. 20
- Kurva hasil uji tarik…………………………………………………………………………………………………………… 27
- Kurva uji tarik untuk material ulet……………………………………………………………………………………….. 30
- Kurva uij tarik untuk material getas……………………………………………………………………………………… 31
- Dimensi dan ukuran spesimen uji tarik…………………………………………………………………………………. 32
- Mesin uji tarik…………………………………………………………………………………………………………………… 34
- Alat-alat ukur……………………………………………………………………………………………………………………. 34
- Benda uji………………………………………………………………………………………………………………………….. 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Haaman
- Perhitungan……………………………………………………………………………………………………………………… 25
- Jawaban pertanyaan…………………………………………………………………………………………………………… 27
- Gambar alat dan bahan………………………………………………………………………………………………………. 34
- Blangko percobaan…………………………………………………………………………………………………………….. 36
__________________________________________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik.
Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak patah. Salah satu contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum adalah logam.
Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari material.
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan pesanan.
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:
- Kekuatan tarik
- Kuat luluh dari material
- Keuletan dari material
- Modulus elastic dari material
- Kelentingan dari suatu material
- Ketangguhan.
Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan, karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat logam.
Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk memenuhi proses selanjutnya.
Oleh karena pentingnya pengujian tarik ini, kita sebagai mahasiswa metalurgi hendaknya mengetahui mengenai pengujian ini. Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat mengetahui kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas, ketangguhan, dan lain-lain. Pada pegujian tarik ini kita juga harus mengetahui dampak pengujian terhadap sifat mekanis dan fisik suatu logam. Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka kita dapat data dasar mengenai kekuatan suatu bahan atau logam.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kekuatan bahan logam melalui pemahaman dan pendalaman kurva hasil uji tarik.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam percobaan ini yaitu melakukan pengujian pada sampel yang berbentuk pelat dan kawat sampai sampel tersebut putus. Dari hasil pengujian yang diperoleh, mencari berapa besar yield strength, tensile strength dan persentase elongasinya.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini dibagi menjadi lima bab. Bab I menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, sistematika penulisan. Bab II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori singkat dari percobaan yang dilakukan, Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian, Bab IV menjelaskan mengenai data percobaan, Bab V menjelaskan mengenai pembahasan dan Bab VI menjelaskan mengenai kesimpulan dari percobaan. Selain itu juga di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan, jawaban pertanyaan dan tugas serta terdapat juga blangko percobaan.
__________________________________________________________________________________________
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Pengujian Logam
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland, 1985]. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.
Gambar 1. Mesin uji tarik dilengkapi spesimen ukuran standar.
Seperti pada gambar 1 benda yang di uji tarik diberi pembebanan pada kedua arah sumbunya. Pemberian beban pada kedua arah sumbunya diberi beban yang sama besarnya.
Pengujian tarik adalah dasar dari pengujian mekanik yang dipergunakan pada material. Dimana spesimen uji yang telah distandarisasi, dilakukan pembebanan uniaxial sehingga spesimen uji mengalami peregangan dan bertambah panjang hingga akhirnya patah. Pengujian tarik relatif sederhana, murah dan sangat terstandarisasi dibanding pengujian lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar penguijian menghasilkan nilai yang valid adalah; bentuk dan dimensi spesimen uji, pemilihan grips dan lain-lain.
- Bentuk dan Dimensi Spesimen uji
Spesimen uji harus memenuhi standar dan spesifikasi dari ASTM E8 atau D638. Bentuk dari spesimen penting karena kita harus menghindari terjadinya patah atau retak pada daerah grip atau yang lainnya. Jadi standarisasi dari bentuk spesimen uji dimaksudkan agar retak dan patahan terjadi di daerah gage length.
- b. Grip and Face Selection
Face dan grip adalah faktor penting. Dengan pemilihan setting yang tidak tepat, spesimen uji akan terjadi slip atau bahkan pecah dalam daerah grip (jaw break). Ini akan menghasilkan hasil yang tidak valid. Face harus selalu tertutupi di seluruh permukaan yang kontak dengan grip. Agar spesimen uji tidak bergesekan langsung dengan face.
Beban yang diberikan pada bahan yang di uji ditransmisikan pada pegangan bahan yang di uji. Dimensi dan ukuran pada benda uji disesuaikan dengan estándar baku pengujian.
Gambar 2. Dimensi dan ukuran spesimen untuk uji tarik
Kurva tegangan-regangan teknik dibuat dari hasil pengujian yang didapatkan.
Gambar 3. Contoh kurva uji tarik
Tegangan yang digunakan pada kurva adalah tegangan membujur rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan teknik tersebut diperoleh dengan cara membagi beban yang diberikan dibagi dengan luas awal penampang benda uji. Dituliskan seperti dalam persamaan 2.1 berikut:
s= P/A0
Keterangan ; s : besarnya tegangan (kg/mm2)
P : beban yang diberikan (kg)
A0 : Luas penampang awal benda uji (mm2)
Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan-regangan teknik adalah regangan linier rata-rata, yang diperoleh dengan cara membagi perpanjangan yang dihasilkan setelah pengujian dilakukan dengan panjang awal. Dituliskan seperti dalam persamaan 2.2 berikut.
Keterangan ; e : Besar regangan
L : Panjang benda uji setelah pengujian (mm)
Lo : Panjang awal benda uji (mm)
Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam tergantung pada komposisi, perlakuan panas, deformasi plastik, laju regangan, temperatur dan keadaan tegangan yang menentukan selama pengujian. Parameter-parameter yang digunakan untuk menggambarkan kurva tegangan-regangan logam adalah kekuatan tarik, kekuatan luluh atau titik luluh, persen perpanjangan dan pengurangan luas. Dan parameter pertama adalah parameter kekuatan, sedangkan dua yang terakhir menyatakan keuletan bahan.
Bentuk kurva tegangan-regangan pada daerah elastis tegangan berbanding lurus terhadap regangan. Deformasi tidak berubah pada pembebanan, daerah remangan yang tidak menimbulkan deformasi apabila beban dihilangkan disebut daerah elastis. Apabila beban melampaui nilai yang berkaitan dengan kekuatan luluh, benda mengalami deformasi plastis bruto. Deformasi pada daerah ini bersifat permanen, meskipun bebannya dihilangkan. Tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan deformasi plastis akan bertambah besar dengan bertambahnya regangan plastik.
Pada tegangan dan regangan yang dihasilkan, dapat diketahui nilai modulus elastisitas. Persamaannya dituliskan dalam persamaan
Keterangan ; E : Besar modulus elastisitas (kg/mm2),
e : regangan
σ : Tegangan (kg/mm2)
Pada mulanya pengerasan regang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk mengimbangi penurunan luas penampang lintang benda uji dan tegangan teknik (sebanding dengan beban F) yang bertambah terus, dengan bertambahnya regangan. Akhirnya dicapai suatu titik di mana pengurangan luas penampang lintang lebih besar dibandingkan pertambahan deformasi beban yang diakibatkan oleh pengerasan regang. Keadaan ini untuk pertama kalinya dicapai pada suatu titik dalam benda uji yang sedikit lebih lemah dibandingkan dengan keadaan tanpa beban. Seluruh deformasi plastis berikutnya terpusat pada daerah tersebut dan benda uji mulai mengalami penyempitan secara lokal. Karena penurunan luas penampang lintang lebih cepat daripada pertambahan deformasi akibat pengerasan regang, beban sebenarnya yang diperlukan untuk mengubah bentuk benda uji akan berkurang dan demikian juga tegangan teknik pada persamaan (1) akan berkurang hingga terjadi patah.
Dari kurva uji tarik yang diperoleh dari hasil pengujian akan didapatkan beberapa sifat mekanik yang dimiliki oleh benda uji, sifat-sifat tersebut antara lain [Dieter, 1993]:
- Kekuatan tarik
- Kuat luluh dari material
- Keuletan dari material
- Modulus elastic dari material
- Kelentingan dari suatu material
- Ketangguhan.
2.2 Kekuatan Tarik
Kekuatan yang biasanya ditentukan dari suatu hasil pengujian tarik adalah kuat luluh (Yield Strength) dan kuat tarik (Ultimate Tensile Strength). Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (Ultimate Tensile Strength / UTS), adalah beban maksimum dibagi luas penampang lintang awal benda uji.
di mana, Su = Kuat tarik
Pmaks = Beban maksimum
A0 = Luas penampang awal
Untuk logam-logam yang liat kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban maksimum dimana logam dapat menahan sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas.
Tegangan tarik adalah nilai yang paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan kekuatan bahan. Untuk logam-logam yang liat kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban maksimum, di mana logam dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas. Akan ditunjukkan bahwa nilai tersebut kaitannya dengan kekuatan logam kecil sekali kegunaannya untuk tegangan yang lebih kompleks, yakni yang biasanya ditemui. Untuk berapa lama, telah menjadi kebiasaan mendasarkan kekuatan struktur pada kekuatan tarik, dikurangi dengan faktor keamanan yang sesuai.
Kecenderungan yang banyak ditemui adalah menggunakan pendekatan yang lebih rasional yakni mendasarkan rancangan statis logam yang liat pada kekuatan luluhnya. Akan tetapi, karena jauh lebih praktis menggunakan kekuatan tarik untuk menentukan kekuatan bahan, maka metode ini lebih banyak dikenal, dan merupakan metode identifikasi bahan yang sangat berguna, mirip dengan kegunaan komposisi kimia untuk mengenali logam atau bahan. Selanjutnya, karena kekuatan tarik mudah ditentukan dan merupakan sifat yang mudah dihasilkan kembali (reproducible). Kekuatan tersebut berguna untuk keperluan spesifikasi dan kontrol kualitas bahan. Korelasi empiris yang diperluas antara kekuatan tarik dan sifat-sifat bahan misalnya kekerasan dan kekuatan lelah, sering dipergunakan. Untuk bahan-bahan yang getas, kekuatan tarik merupakan kriteria yang tepat untuk keperluan perancangan.
Tegangan di mana deformasi plastik atau batas luluh mulai teramati tergantung pada kepekaan pengukuran regangan. Sebagian besar bahan mengalami perubahan sifat dari elastik menjadi plastik yang berlangsung sedikit demi sedikit, dan titik di mana deformasi plastik mulai terjadi dan sukar ditentukan secara teliti. Telah digunakan berbagai kriteria permulaan batas luluh yang tergantung pada ketelitian pengukuran regangan dan data-data yang akan digunakan.
- Batas elastik sejati berdasarkan pada pengukuran regangan mikro pada skala regangan 2 X 10-6 inci/inci. Batas elastik nilainya sangat rendah dan dikaitkan dengan gerakan beberapa ratus dislokasi.
- Batas proporsional adalah tegangan tertinggi untuk daerah hubungan proporsional antara tegangan-regangan. Harga ini diperoleh dengan cara mengamati penyimpangan dari bagian garis lurus kurva tegangan-regangan.
- Batas elastik adalah tegangan terbesar yang masih dapat ditahan oleh bahan tanpa terjadi regangan sisa permanen yang terukur pada saat beban telah ditiadakan. Dengan bertambahnya ketelitian pengukuran regangan, nilai batas elastiknya menurun hingga suatu batas yang sama dengan batas elastik sejati yang diperoleh dengan cara pengukuran regangan mikro. Dengan ketelitian regangan yang sering digunakan pada kuliah rekayasa (10-4 inci/inci), batas elastik lebih besar daripada batas proporsional. Penentuan batas elastik memerlukan prosedur pengujian yang diberi beban-tak diberi beban (loading-unloading) yang membosankan.
2.3 Kekuatan luluh (yield strength)
Salah satu kekuatan yang biasanya diketahui dari suatu hasil pengujian tarik adalah kuat luluh (Yield Strength). Kekuatan luluh ( yield strength) merupakan titik yang menunjukan perubahan dari deformasi elastis ke deformasi plastis [Dieter, 1993]. Besar tegangan luluh dituliskan seperti pada persamaan 2.4, sebagai berikut.
Keterangan ; Ys : Besarnya tegangan luluh (kg/mm2)
Py : Besarnya beban di titik yield (kg)
Ao : Luas penampang awal benda uji (mm2)
Tegangan di mana deformasi plastis atau batas luluh mulai teramati tergantung pada kepekaan pengukuran regangan. Sebagian besar bahan mengalami perubahan sifat dari elastik menjadi plastis yang berlangsung sedikit demi sedikit, dan titik di mana deformasi plastis mulai terjadi dan sukar ditentukan secara teliti.
Kekuatan luluh adalah tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Definisi yang sering digunakan untuk sifat ini adalah kekuatan luluh ditentukan oleh tegangan yang berkaitan dengan perpotongan antara kurva tegangan-regangan dengan garis yang sejajar dengan elastis ofset kurva oleh regangan tertentu. Di Amerika Serikat offset biasanya ditentukan sebagai regangan 0,2 atau 0,1 persen (e = 0,002 atau 0,001)
Cara yang baik untuk mengamati kekuatan luluh offset adalah setelah benda uji diberi pembebanan hingga 0,2% kekuatan luluh offset dan kemudian pada saat beban ditiadakan maka benda ujinya akan bertambah panjang 0,1 sampai dengan 0,2%, lebih panjang daripada saat dalam keadaan diam. Tegangan offset di Britania Raya sering dinyatakan sebagai tegangan uji (proff stress), di mana harga ofsetnya 0,1% atau 0,5%. Kekuatan luluh yang diperoleh dengan metode ofset biasanya dipergunakan untuk perancangan dan keperluan spesifikasi, karena metode tersebut terhindar dari kesukaran dalam pengukuran batas elastik atau batas proporsional.
2.4 Pengukuran Keliatan (keuletan)
Keuleten adalah kemampuan suatu bahan sewaktu menahan beban pada saat diberikan penetrasi dan akan kembali ke baentuk semula.Secara umum pengukuran keuletan dilakukan untuk memenuhi kepentingan tiga buah hal [Dieter, 1993]:
- Untuk menunjukan elongasi di mana suatu logam dapat berdeformasi tanpa terjadi patah dalam suatu proses suatu pembentukan logam, misalnya pengerolan dan ekstrusi.
- Untuk memberi petunjuk secara umum kepada perancang mengenai kemampuan logam untuk mengalir secara pelastis sebelum patah.
- Sebagai petunjuk adanya perubahan permukaan kemurnian atau kondisi pengolahan
2.5 Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah ukuran kekuatan suatu bahan akan keelastisitasannya. Makin besar modulus, makin kecil regangan elastik yang dihasilkan akibat pemberian tegangan.Modulus elastisitas ditentukan oleh gaya ikat antar atom, karena gaya-gaya ini tidak dapat dirubah tanpa terjadi perubahan mendasar pada sifat bahannya. Maka modulus elastisitas salah satu sifat-sifat mekanik yang tidak dapat diubah. Sifat ini hanya sedikit berubah oleh adanya penambahan paduan, perlakuan panas, atau pengerjaan dingin.
Secara matematis persamaan modulus elastic dapat ditulis sebagai berikut.
Dimana, s = tegangan
ε = regangan
Tabel 1 Harga modulus elastisitas pada berbagai suhu [Askeland, 1985]
2.6 Kelentingan (resilience)
Kelentingan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi pada waktu berdeformasi secara elastis dan kembali kebentuk awal apabila bebannya dihilangkan [Dieter, 1993]. Kelentingan biasanya dinyatakan sebagai modulus kelentingan, yakni energi regangan tiap satuan volume yang dibutuhkan untuk menekan bahan dari tegangan nol hingga tegangan luluh σo. Energi regangan tiap satuan volume untuk beban tarik satu sumbu adalah :
Uo = ½ σxеx
Dari definisi diatas, modulus kelentingan adalah :
Persamaan ini menunjukan bahwa bahan ideal untuk menahan beban energi pada pemakaian di mana bahan tidak mengalami deformasi permanen, misal pegas mekanik, adalah data bahan yang memiliki tegangan luluh tinggi dan modulus elastisitas rendah.
2.7 Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan (Toughness) adalah kemampuan menyerap energi pada daerah plastik. Pada umumnya ketangguhan menggunakan konsep yang sukar dibuktikan atau didefinisikan. Salah satu menyatakan ketangguhan adalah meninjau luas keseluruhan daerah di bawah kurva tegangan-regangan. Luas ini menunjukan jumlah energi tiap satuan volume yang dapat dikenakan kepada bahan tanpa mengakibatkan pecah. Ketangguhan (S0) adalh perbandingan antara kekuatan dan kueletan. Persamaan sebagai berikut.
UT ≈ su ef
atau
Untuk material yang getas
Keterangan; UT : Jumlah unit volume
Tegangan patah sejati adalah beban pada waktu patah, dibagi luas penampang lintang. Tegangan ini harus dikoreksi untuk keadaan tegangan tiga sumbu yang terjadi pada benda uji tarik saat terjadi patah. Karena data yang diperlukan untuk koreksi seringkali tidak diperoleh, maka tegangan patah sejati sering tidak tepat nilai.
__________________________________________________________________________________________
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan
Gambar 4. Diagram alir proses percobaan pengujian uji tarik
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat-Alat yang Digunakan
- Masin uji tarik
- Jangka sorong
- Meteran
3.2.2 Bahan-Bahan yang Digunakan
- Sampel berbentuk plat
- Sampel berbentuk kawat
3.3 Prosedur Percobaan
- Mengukur benda uji dengan ukuran standar
- Mengkur panjang awal (Lo) atau gage length dan luas penampang irisan benda uji.
- Mengukur benda uji pada pegangan (grip) atas dan pegangan bawah pada mesin uji tarik.
- Nyalakan mesin uji tarik dan lakukan pembebanan tarik sampai benda uji putus.
- Mencatat beban luluh dan beban putus yang terdapat pada skala.
- Melepaskan benda uji pada pegangan atas dan bawah, kemudian satukan keduanya seperti semula.
- Mengukur panjang regangan yang terjadi.
__________________________________________________________________________________________
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN
4.1 Data Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan pengujian tarik yang telah dilakukan, didapatkan data-data berikut,dengan spesimen uji adalah wire dan strip.
Tabel 2. Data hasil percobaan uji tarik
Benda Uji Standar |
T |
S |
So |
Lo |
Fy |
Fm |
YS |
TS |
%EL |
WIRE |
2.2 |
200 |
250 |
3.79 |
1382 |
1384.5 |
364.64 |
365.303 |
23.28% |
Δℓ= 46.5676 |
25% |
||||||||
PLATE |
0.36 |
50 |
82 |
9 |
2735.5 |
2735.8 |
303.94 |
303.92 |
51.083% |
Δℓ= 25.5419 |
|
64% |
Keterangan :
T : Tebal Sampel Uji YS : Yield strength
W : Lebar Sampel Uji TS : Tensile strength
So : Luas Sampel Uji % EL : % elongation
Lo : Gage Lenght LI : Perpanjangan
4.2 Pembahasan
Pada percobaan uji tarik ini, menggunakan bahan alumunium berbentuk pelat dan kawat. Proses pengujiannya adalah dengan cara memasangkan specimen pada alat uji tarik. Dengan gaya yang sudah ditentukan pengujian dilakukan sampai terjadi fracture dan dapat diketahui UTS dan tegangan luluhnya.
4.2.1 Uji tarik kawat logam
Berdasarkan hasil pengujian tarik pada bahan kawat yang dilakukan, didapatkan grafik sebagai berikut:
Gambar 5 Grafik hasil uji tarik pada bahan kawat
Dari gambar 5 dapat dilhat perubahan grafik dari deformasi elastis menjadi deformasi plastis, perubahan tersebut terjadi pada saat nilai mencapai 364,64 N/mm dan fenomena fracture terjadi pada saat regangan bertambah 200 mm.Ultimate Tensile Strengh yang dicapai oleh kawat dicapai pada saat nilai mencapai 365,303 N/mm dan tensile strength didapat sebesar 365,303N/mm dimana tensile strength ini adalah nilai akhir sebelum terjadinya patahan.Pertambahan panjang ini terjadi akibat gaya yang diberikan hingga mencapai putus dan terbukti makin besar tegangan maka makin panjang regangan yang didapat.
4.2.2 Uji tarik pelat logam
Percobaan dengan menggunakan specimen uji berbeda dengan mengguanakan pelat terlihat sedikit perbedaan baik dari nilai maupun nilai pertambahan panjang karena specimen ketika mengalami patah ujung dari permukaan patahan menjadi tidak lurus melainkan patahannya miring. Perbandingan dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Grafik hasil uji tarik pada bahan pelat
Dari gambar 7, titik yang menunjukan perubahan dari deformasi elastis ke deformasi plastis berada pada nilai 303.94 N/mm dapat diketahui bahwa nilai yang berada pada tittik tersebut menunjukkan kekuatan luluh (yield strength), . Sedangkan nilai kekuatan tarik (tensile strength), yaitu merupakan titik akhir pengujian tarik yang ditandai dengan perpatahan berada pada nilai 2620 N/mm.
Pengujian yang sudah dilakukan mendapat perbedaan data yang dapat dibandingkan dari kedua jenis specimen yaitu specimen uji berbentuk kawat dan specimen uji berjenis pelat atau strip. Pada pengujian antara dua specimen ini terlihat bahwa kekuatan tarik makasimum kawat lebih besar dibandingkan kekuatan tarik maksimum pada pelat, tetapi kekuatan luluh pada kawat lebih rendah dibandingkan kekuatan luluh pada pelat.Faktor penyebab ini adalah perbedaan dimensi terutama dimensi standar yang digunakan berbeda-beda.
Pada perlakuan awal dari kedua specimen pun berbeda.Pada kawat merupakan hasil dari proses ektrusi (penarikan), yang menyebabkan sifat dari specimen uji menjadi lebih keras. Pada bahan pelat merupakan hasil dari proses pengerolan, yang mempunyai sifat lebih ulet dari kawat.
Dari kurva hasil uji tarik dapat diperoleh keterangan bahwa bahan yang berbentuk pelat lebih ulet dari pada bahan yang berbentuk kawat. Sebaliknya, bahan yang berbentuk kawat lebih keras dari pada bahan yang berbentuk pelat
__________________________________________________________________________________________
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan pengujian tarik yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain :
- Pada uji coba ini kita menguji ketahanan bahan materialnya sejauh mana pertambahan panjangnya dan bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tarikan, berdasarkan hasil percobaan dan dari grafik kurva uji tarik, plat mengalami perpanjangan lebih kecil dari kawat dikarnakan luas penampang kawat lebih kecil dibanding plat
- Jenis material yang berbeda, dengan perlakuan yang didapatkannya berbeda dan komposisinya yang berbeda akan menyebabkan nilai kekuatannya berbeda pula dan kurva hasil uji tariknya juga berbeda.
- Faktor penyebab terjadinya nilai diantara dua specimen uji tersebut adalah dimensi yang berbeda dan perlakuan yang berbeda pula
5.2 Saran
Setelah melakukan praktikum di hari yang lalu penulis menyarankan agar alat yang di gunakan (mesin uji tarik) untuk uji tarik harus di lengkapi dengan monitor yang mana langsung menampilkan kurva hasil uji tarik. Sehingga kesalahan praktikan dalam membuat kurva uji tarik dapad di minimalisir.
__________________________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Askeland., D. R., 1985, “The Science and Engineering of Material”, Alternate Edition, PWS Engineering, Boston, USA
Dieter, E. George, 1993, “Metalurgi Mekanik”, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
http://www.calce.umd.edu/general/facilities/hardness_ed_.htm
http://www.geology.csupomona.edu/alert/mineral/hardness.htm
http://www.gordonengland.co.uk/hardness.htm
Tim Laboratorium metalurgi, 2009, “Panduan Praktikum Laboratorium Metalurgi II”, Cilegon: FT. Untirta.
__________________________________________________________________________________________
LAMPIRAN
Lampiran I. Perhitungan
Tabel 2. Data hasil percobaan uji tarik
Benda Uji Standar |
T |
S |
So |
Lo |
Fy |
Fm |
YS |
TS |
%EL |
WIRE |
2.2 |
200 |
250 |
3.79 |
1382 |
1384.5 |
364.64 |
365.303 |
23.28% |
Δℓ= 46.5676 |
25% |
||||||||
PLATE |
0.36 |
50 |
82 |
9 |
2735.5 |
2735.8 |
303.94 |
303.92 |
51.083% |
Δℓ= 25.5419 |
|
64% |
Keterangan :
T : Tebal Sampel Uji YS : Yield strength
W : Lebar Sampel Uji TS : Tensile strength
So : Luas Sampel Uji % EL : % elongation
Lo : Gage Length LI : Perpanjangan
- Logam Kawat
Gage Length: Lo = π (d/4)2= 3,79 mm2
Yield Strength: YS = Fy/So = 1382/3,79 = 364,64N/mm2
Tensile Strength: TS = Fm/So = 1384,5/3,79 = 365,303 N/mm2
Elongation: % EL = {(L1 – L0) : L0} x 100 % = 23,28%
- Logam pelat
Gage Length: Lo = 9 mm2
Yield Strength: YS = Fy/Lo = 2735.5/9 = 303,94 N/mm2
Tensile Strength: TS = Fm/Lo = 2735.8/9=303.92 N/mm2
Elongation: % EL = {(L1 – L0) : L0} x 100 % = 51.083%
Lampiran II. Jawaban pertanyaan
- Buat grafik hasil uji tarik, hubungan antara kekuatan (σ) dengan regangan (ε) dari data hasil pengujian tarik untuk specimen berdiamerer 1,5 inch berikut :
Tabel II.1 Data Hasil Pengujian Tarik
Load (lb) |
Gage Length (In/in) |
0 |
2.000 |
1000 |
2.001 |
3000 |
2.003 |
5000 |
2.005 |
7000 |
2.007 |
7500 |
2.030 |
7900 |
2.080 |
8000 |
2.120 |
8000 (Max) |
2.106 |
7600 (fract) |
2.205 |
Jawab :
Gambar 8 Kurva Hasil Uji Tarik
2. Tentukan kuat luluh dan kuat tarik dari grafik soal no.1 !
Jawab :
- Kuat luluh
Didapatkan dengan cara metode offset, yaitu pada tegangan sekitar 37500 psi dan pada regangan sekitar 1,5 x 10-5.
- Kuat tarik (tensile strength)
3. Berdasarkan hal diatas berapakah beban yang diperlukan untuk menghasilkan tegangan 25000 psi pada spesimen berdiameter 1 in dan 2 in ?
Jawab :
- Untuk yang berdiameter 1 in
- Untuk yang berdiameter 2 in
4. Jelaskan manfaat hasil pengujian tarik dalam kehidupan sehari-sehari !
Jawab :
Dari hasil pengujian tarik yang telah dilakukan dapat digunakan sebagai acuan untuk mendesain suatu produk. Dalam hasil pengujian tarik diperoleh nilai kekuatan suatu bahan, yang dimana terdapat nilai kekuatan luluh dan kekuatan tarik maksimumnya. Nilai dari kuat luluh dan kuat tarik tersebut dapat digunakan sebagai gambaran akan kekuatan logam tersebut.
5. Gambarkan dan jelaskan bentuk kurva uji tarik dari material lunak dan material getas. Dan sebutkan contoh jenis materialnya! Apa perbedaan dari kedua bentuk kurva tersebut ?
Jawab:
Gambar 9 Kurva uji tarik untuk material ulet
Gambar 10 Kurva uji tarik untuk material getas
Pada daerah getas memiliki daerah elastis dan plastis yang kecil karena untuk material getas memiliki kemampuan untuk berdeformasinya kecil, baik deformasi elastis maupun plastis. contohnya pada baja AISI 4130. Dan untuk yang ulet memiliki daerah elastis dan plastis yang besar karena kemampuan untuk berdeformasinya tinggi, baik deformasi elastis maupun plastis. Contohnya pada baja HSS.
6. Apa yang dimaksud dengan metode offset dalam kurva uji tarik? Dan dalam keadaan yang bagaimana metode ini digunakan?
Jawab :
Metode offset merupakan metode untuk menentukan daerah kekuatan luluh suatu bahan dari hasil pengujian tarik. Metode ini dilakukan dengan cara menarik garis sejajar dengan daerah elastis pada kurva hasil uji tarik, dimana garik tersebut merupakan 2 % daerah elastisnya. Metoda offset digunakan bila dalam grafik hasil uji tarik tidak dicantumkan daerah luluhnya
7. Gambarkan secara lengkap ukuran spesimen uji yarik sesuai dengan standar API !
Jawab :
Gambar 11 Dimensi dan ukuran spesimen uji tarik
berdasarkan API
8.Selain kekuatan, jelaskan sifat mekanik lain yang bisa ditentukan dengan uji tarik
Jawab :
- Keuletan
Keuletan bisa terbaca dari besarnya daerah elastis dan plastas, serta dari patahan yang terjadi pada material. Dan dari persentase elongasinya.
- Ketangguhan
Ketangguhan dapat teramati dari kemampuan bahan untuk menahan beban sampai patah. Dalam kurva bisa dilihat dari besar daerah elastis dan plastisnya.
Lampiran III. Gambar alat dan bahan
Gambar 12 Mesin uji tarik
Gambar 13 Alat-alat ukur
Gambar 14 Bahan uji
“Kalo mw minta SoftCopy nya Bisa langsung Hubungi pemilik Web Ini”
InsyaALLAH saya kirim………
blh minta tolong d kirimi soft file nya??
trus catatan kakinya cuma ada 2 ya? dan daftar pustakanya kok g ada?
aku minta donk,. siceroboh@gmail.com
Siap saya Kirim Om…..!!!!! Semoga bisa membantu.
minta soft filnya donk,.
Add za FB saya, ntar saya kirm lewat situ….. ” ahmadi.rafe39i@yahoo.com “
Kirim dong kak, ini sangat membantu zulfikarjalu16@gmail.com
sobirin_ogink@yahoo.com
minta soft cpyny iy,,
brow minta soft kopynya ya ,
wamy.evinta@gmail.com
boleh mintak kirim s.file nya bg..?
saya boleh minta jg om, tolong dikirim ke email ini ya gan soft file nya SYIBRAMMILSY@GMAIL.COM
Minta soft copy nya dong muhammadfadli1114@yahoo.com
bang saya boleh minta soft copynya kah @alvinsaputra06@gmail.com
Minta soft copy filefile donk ..
Wilijamaludin94@gmail
ini dapusnya mana???
siang,, boleh minta soft file nya kak,, sangat membantu
assalamualaikum bisa kirim soft copy kah mas, ini sangat membantu saya bisa kirim ke maulanaaryanatara@gmail.com
Boleh minta softfileny bang?
Boleh minta soft file nya mas? sangat membantu sekali
kalo boleh dikirim ke bahtiaryusuf312@gmail.com
boleh minta soft filenya
laporan yang baik, semoga pembaca yang masih dalam pembelajaran mengenai material testing atau mechanical properties of materials menjadi terbantu setelah membaca laporan ini.
menanggapi isi laporannya,
1.tanggapan untuk jawaban pertanyaan: metode offset digunakan untuk:
– menentukan yield strength material yang lunak dan ulet dimana perubahan slope elastis nya sangat rendah
– mendapatkan nilai yield strength untuk keperluan konstruksi sehingga lebih menjamin keselamatan dimana kalau kita melakukan pendekatan dengan proporsional limit maka yield strength yang di dapat akan lebih rendah dari yg di dapat dengan metode offset
2.tanggapan untuk pembahasan: pada uji tarik kita tidak memberikan gaya terhadap spesimen, tetapi kita memberikan regangan.
3. tanggapan terhadap dimensi kawat dan pelat: dimensinya mungkin berbeda, tapi apakah luas penampangnya sama? mungkin saja diameter kawat tidak sama dengan panjang sisi pelat tetapi jika luas penampangnya sama itu tidak akan membedakan nilai kekuatannya.
Waaahhhh……… keren Omm…… Saya Lm dapet Illmunya tuh……!!!! Thanx Wat Koreksi nya….!!!!
mau tanya alat uji tarik itu ada berapa macam ya ? apakah ada dalam satuan skala besar dan kecil? kalau untuk pengujian daya rekat laminasi satuannya apa? dan alat ukurnya apakah sama? tempat yang memiliki alat uji ini dimana ya? terimakasih sebelumnya
Alat Uji Tarik banyak macamnya…… dari skala kecil sampai skala besar, dari pengujian baja sampai pengujian plastik…..
mantapp, boleh minta materinya gak? softcopy’y, cz gambar”y ga muncul disini
Bolleeeh-Bolleehh…. Add za Fb Saya, nanti saya kirm lewat situ…..!!! ” ahmadi.rafe39i@yahooo.com “
kk minta jga.. .
” syamsuulDkk@gmail.com “
mohon kirimkan saya buat tambahan data Skripsi ttg Uji tarik juga
email saya : adiyatmaja.safety@gmail.com
Ok…. Siap di kirim……..
mas minta softcopy nya dong di : duinoo.nuryanto@gmail.com
Ok……. saya kirim…
mas ada uji mikrografi sama uji kekerasan ga?
kalo ada boleh minta mas? di duinoo.nuryanto@gmail.com
Wahhhh Saya gk Punya…… Kal Punya Jga Udah Saya Upload……..
Cma Iseng2 Aja tuh Jga…….
#heheheheheh
mas krimi sya jg dong soft copyx,,dsini mas :alexiz.sanchez93@yahoo.com
mkasih sbelumx…
OK siap Di kirim………..!!!!!
Transfer Uangnya ke *123# ya…
#Wkwkwkwkkwwk..
Mas boleh minta soft copynya…dmanesi@gmail.com
om,, kirim soft nyo ya..
Saya Masih Muda, Jangan Di panggil Om Dong…….
Hahahahahh
Siap Di kirim…………
Mas minta soft copynya donk lewat email : boogi_andika@yahoo.com
terima kasih sebelumnya atas informasi yg diatas…
mas minta soft copynya donk.. kirim lewat email : boogi_andika@yahoo.com
terimakasih atas informasinya..
mas bisa krimin ngak ??
kirimin mas..
npadri@yahoo.com
grafik nya gk ada …. minta soft copy nya laaaaaa .
mas mnta copy data pengujian tarik..
thnks sblmnya d tnggu ..
dyan.agung3@gmail.com
ma mnta subcopy data pengujian tarik..
thnks sblumnya d tnggu..
dyan.agung3@gmail.com
All@….. Kalo Mau Soft Copy nya SmS aja ke No HP yg ada di Profil Saya….. Coz saya gk OL setiap hari……
Assalamu’alaikum
bisa mnta tlg mnta soft ccopy kah?
ini email ny
adwinsetyawan@yahoo.com
maksh y
Siap dikirim…….!!!!!
Wiiissss…….!!!! 😀
minta file x donk.,.ke sriono67@yahoo.com
boleh minta copy-an nya ?. . .
Siap dikirim gan…. kirm Emailnya aja…..
kirimin aku juga donk buat referensi ke email aku nurmansyahchaniago@yahoo.co.id, thanks sbelumnya :)…!!!!!!!!!!!!!!
Oke… Mister 🙂
Siap di kirim, Sory telat……… Heheheheh 😀
tolong send ke email saya .Dwikisaputrowaluyo@ymail.com
Ok Bang Siap Dikirim……… 🙂
boleh minta softcopinya?
restu_raharjaningtyas@yahoo.co.id ..
terimakasih
Ok…….. Siap Di kirim….. Via TIki..Wkwkwkwkwk 😀
mas bgi donf soft copinya.,,,
wahhh.. kirim kemana niee… kasih alamat ang jelas dong….. biar gk nyasar… haahahah
😀
boleh minta softcopynya? kalo boleh tolong kirim via email : feti.eka@gmail.com. terima kasih
Boleeehhh banget.. Emang itu tujuan di buat blog ini….. Siap Saya Kirim…:-)
mas minta soft copy.nya ya di muhammadchilmi35@yahoo.com
Ok Saya Kirim… 🙂
mas minta soft copynya ya
ni alamat e-mail.Q muhammadchilmi35@yahoo.com
Siap di kirim……!!!!!
gan boleh minta soft copy yang uji tarik’y ga ..??
apit.bmc@gmail.com
Boleh aja kalo di paksa mah… 😀
saya juga ya Mas??
minta soft copy nya??
prasetio.ti.02891@gmail.com
salam kenal …
Ok Saya kirim…..
salam kenal juga….. 🙂
mas boleh minta soft filenya dong? kirim ke akbar.maulana027@gmail.com makasih 🙂
Ok siap dikirim……. 🙂
bang krimin donk softcopy nya boleh ga ??wat nambahin laporan mslahnya ..yudhapratama47@yahoo.com..mksih…
Ok….. Saya Kirim… 🙂
“Salam Solidarity M Forever Banten”
Mas, bisa minta tolong kirimkan metari di atas? ivan.tompunu@gmail.com
Bisa….. Saya kirim langsung dehhhhh..:-)
mas numpang tanya kalaw uji tarik cara menentukan benda itu st. brapa gmana mas kalaw uda ada data2nya plis tlng di jelasin donk mas..
Setahu saya kalo kita maulakuin uji tarik itu kita tau sepesifikasi sepecimennya… termasu st. nya juga……
*Kalo aja jawaban yang lebih baik, bantu jawab yaa…
kk mohon minta copy an nya ya please arifsugialfatah@gmail.com
Siap dikirim…….. di tunggu aja yaa… lagi dalam perjalanan tukang pos nya.. 😀
BISA DIKIRIM KE EMAIL AQ GAK??
Bisa ko…. kirim aja alamat emailnya….. alamat rumah juga boleh hehehehh 🙂
blog yang sangat bermanfaat, yang punya blognya juga cukup merespon 😀
saya minta softcopy nya ya bro, tolong kirim ke okacitoz@yahoo.com
terimakasih
Makasih banyak Wat komentar positifnya bang….. hahaha 😀
assalamuallaikum bro..
maaf mengganggu..
boleh minta softcopy nya..??
tolong ya broo..
ni email saya.. m_abdi9495@yahoo.com
beribu2 makasih sebelumnya… 😀
OK Bray…. Dah Saya Kirim… 🙂
potox kaga bisa di hiangin kah…susah saya membaca
Maaf banget kalo soal itu mah….. hehehheheh maaf yaaaa 😀
yang minta pacar saya soalnya…….
mas banyak bgt yang minta soft copy
saya juga ya minta kirim ke afifafifafif.p@gmail.com
saya juga mau tanya “gaya terkecil setelah efek transient dan gaya mendekati konstan sebelum terjadi yield pada spesimen” tolong jelaskan ya.. 🙂
tolong ya..
TERIMA KASIH.. 😀
Siiippppp… dah saya kirim semoga bermanfaat…… sering maen za disini wkwkkwkw
bukan nya saya pelit ilmu, pi saya jurusan teknik mesin, kemaren itu kebetulan praktek di laboratorium teknik metallurgi…. saya kurang paham ….. maaf ya saya gk bisa bantu…. 🙂
mas saya minta soft copy nya dong??
ni alamat email saya mas lar4sati@yahoo.com
mas nama saya lar4sati@yahoo.com.. syaa mnta soft copy nya ya.. slam kenal sblmnya
Siippp.. maaf yaaaa telat dateng kiriman nya…. lagi cuaca buruk.. wkwkwkkw
salam mas brow….
wah pas banget. ane lg nyari..
bisa bwt referensi nih..
ane minta yahh…
ni email ane : zackyshology@gmail.com
Siiipp dah saya kirim semoga bermanfaat………… 🙂
kalo boleh minta softcopynya gan, tolong ya gan ^.^
tomosoulaction@gmail.com
OK…. Ane kirim langsung Gan…..
Cuzzzz…….
assalamualaikum wr wb.
sorry ganggu bro..bleh minta softcopy nya nggak???
aq lge btuh nich….ni email aq yofi.boy@gmail.com
mksih ya bro
Ok….. saya kirim dehh.. (y)
trimakasih kawan atas informasinya, smoga bermanfaat.
Sama-sama kawan……. (y)
kalo boleh saya minta softcopynya kawan
Ok saya kirim Via Email yaa… 🙂
kirim soft copy nya donk mas 😀
suhendra.1107114150@gmail.com
Ok siap dikirim… 🙂
mas tolong boleh mnta soft copynya donk buat referensi…
kirim via email ya,, di dhie_whie87@yahoo.co.id
thanks ya fren..
Ok saya kirim Via JNE yan biar cepet nyampe wkwkwkk 😀
sekali lagi makasih kawan, sangat bermanfaat laporannya….
minta soft copy nya sob… 🙂
we are family..
m_abdi9495@yahoo.com
Ok dah saya kirim….. We Are M FOREVER….
mau minta softnya juga diah_prabawati@rocketmail.com
makasih sebelumnya..
teknik bersatu tak bisa dikalahkan.. 😀
OK saya kirim heheheh
Teknik Bersatu tak bisa di kalahkan juga hehehehe (y)
kirim dunk!! cholezt_vivaz@rocketmail.com
thank’s
minta soft copy nya sob… 🙂
we are family.
thanks ya…
dhie_whie87@yahoo.co.id
Ok…… 🙂
aku minta softcopynya jga mas ahmad,,email: wahadeequestion@yahoo.co.id
Maaf baru bales…. baru dapet Koneksi hehehehhe
OK siap Dikirim.. (y)
bro minta file y..email wahyu_yuliansyah61@yahoo.com.mksih
Ok kawan…. Lagi KKM ni Woles yaa hahahahah
minta sob file y.. email.wahyu_yuliansyah61@yahoo.com
makasih
minta soft copy mas,dayat_cahyono@yahoo.com
siAPPP dI KIRIM…. 😀
saya juga mau minta mohon bantuanya
adyimuhammad@yahoo.com
OK dah dikirim… 🙂
tolong krimin k saya jga dong mas, mksh sblumnya (y)
iqbalsidik@rocketmail.com
OK saya Kirim… 🙂
thanks gan 🙂 (y)
Sama-sama SOb….. 🙂
thanks gan (y)
saya juga mau tolong bantuannya ya gan irfanyogap@gmail.com
OK….. 🙂 Saya Kirim….. (y)
tes
Kaya makanan aj apake di Tes…hahahahaha 😀
mas bro terima kasih sebelumnya untuk data uji tariknya. saya juga kebetulan ada tugas yg sama. cuma bedanya saya sekaligus uji kekerasannya juga. kalo ada data uji kekerasan saya mohon bantuannya untuk di fwd ke operation@f2-express.com. Sekalilagi terima kasih dan sukses selalu.
Saya dulu tuh juga peraktek Uji kekerasan, Uji Impack, Uji tarik, Rus sama Heat treatment….. Pi lupa naro arsipnya hehehehhe coba saya cari dulu.. 🙂
saya mw bertanya. . .apa difinisi tegangan teknik dan tegangan sesungguhnya, , ,dan apa yg membedakan tegangan teknik dan tegangan sesungguhnya, , ??. . mohon di bantu
Ane baru kali ni dengar tegangan Teknik dan tegangan sesungguhnya, yang ane tau pas ane praktek uji tarik cuma ada Tegangan dan regangan…. tau mungkin cuma istilah di kampus ane ma kampus ente beda… pi ane punya sedikit referensi ni semoga bisa bantu..
Konsep Dasar Tegangan dan Regangan
Proses pembentukan secara metalurgi merupakan proses deformasi plastis. Deformasi plastis ini artinya adalah apabila bahan mengalami pembebanan sewaktu terjadinya proses pembentukan , dimana setelah beban dilepaskan maka diharapkan pelat tidak kembali kekeadaan semula. Bahan yang mengalami proses pembentukan ini mengalami peregangan atau penyusutan. Terbentuknya bahan inilah yang dikatakan sebagai deformasi plastis. Kondisi proses pembentukan dengan deformasi plasitis ini mendekatkan teori pembentukan dengan Teori Plastisitas.
Teori Plastisitas membahas prilaku bahan pada regangan dimana pada kondisi tersebut Hukum Hook tidak berlaku lagi. Aspek-aspek deformasi plastis membuat formulasi matematis teori plastisitas lebih sulit daripada perilaku benda pada elastis. Pada hasil uji tarik sebuah benda uji menunjukan grafik tegangan regangan yang terbentuk terdiri dari komponen elastis yang ditunjukan pada garis linear dan kondisi plastis ditujukan pada garis parabola sampai mendekati putus. Deformasi elastis tergantung dari keadaan awal dan akhir tegangan serta regangan. Regangan plastis tergantung dari jalannya pembebanan yang menyebabkan tercapainya keadaan akhir. Gejala pengerasan regang (strain hardening) sewaktu pelat mengalami proses pembentukan sulit diteliti dengan pendekatan teori plastisitas ini.
Bahan anisotropi plastis, histeristis plastis dan efek Bauschinger tidak dapat dibahas dengan mudah oleh teori plastisitas. Teori plastisitas telah menjadi salah satu bidang mekanika kontinum yang paling berkembang, dan suatu kemajuan untuk mengembangkan suatu teori dalam rekayasa yang penting. Analisis regangan plastis diperlukan dalam menangaini proses pembentukan logam. Teori plastisitas ini didasari atas pengujian tarik, dimana pengujian tarik ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari suatu bahan.
Gambar 1.5. Sebuah benda diberi gaya tarik
Prinsip dasar pengujian tarik yang dilakukan ini adalah dengan melakukan penarikan terhadap suatu bahan sampai bahan tersebut putus/patah. Gaya tarik yang dikenakan pada spesimen benda uji sejajar dengan garis sumbu sepesimen (bahan uji) dan tegak lurus terhadap penampang spesimen. Spesimen dibuat dengan standar dimensi yang sudah ditentukan menurut BS, ISO, ASTM dan sebagainya. Sebelum dan sesudah melakukan pengujian terhadap benda uji ini biasanya semua dimensi dari benda uji dianalisis lebih lanjut.
Pengujian tarik merupakan pengujian terpenting dalam pengujian statis. Secara skematis hasil pengujian tarik untuk logam diperlihatkan pada gambar 1.5 di bawah ini:
Gambar 1.6. Grafik Tegangan Regangan (Sardia & Kenji, 1984)
Hasil pengujian tarik ini diperlihatkan pada gambar grafik tegangan regangan. Grafik tegangan regangan merupakan gambaran karakteristik suatu bahan yang mengalami tarikan. Pada grafik tegangan regangan ini dapat memberikan acuan pada seorang perencana dalam menentukan dimensi komponen mesin yang akan digunakan. Jika komponen mesin yang akan digunakan untuk beban yang tidak boleh melebihi batas luluhnya maka tegangan yang diizinkan tidak boleh melebihi dari batas proposionalnya yakni: pada saat terjadinya mulur/luluh. Batas proporsional ini disebut juga dengan batas elastisitas yang artinya apabila spesimen di tarik maka akan mengalami pertambahan panjang, jika beban dilepaskan pada batas elastisitas ini maka sepesiemen akan kembali kekeadaan semula. Pada batas proporsional atau batas elastis berlaku hukum Hooke:
dimana :
E = Modulus elastisitas yang merupakan konstanta bahan
ε = Regangan
σ = Tegangan
δL = Pertambahan panjang material
Lo = Panjang mula-mula dari material
F = Beban tarik
Ao = Luas penampang awal material
Untuk menghitung tegangan ( σ ) dan regangan (ε) digunakan rumus :
dimana :
F = gaya (Newton)
Ao = luas penampang awal (m2)
Lo = panjang mula-mula (m)
δL = perpanjangan (m)
Reduksi penampang dihitung dengan menggunakan rumus :
dimana:
Q = reduksi penampang dalam persen
Ao = luas penampang awal
Af = luas penampang
Apabila deformasi terjadi memanjang, terjadi pula deformasi penyusutan yang melintang. Kalau regangan melintang (lateral strain) εr perbandingannya dengan e (linear strain); disebut perbandingan Poisson, dinyatakan dengan µ, µ = εr/ ε (Dieter, 1986)
Dalam kenyataan, harga µ bagi bahan berkristal seperti logam kira-kira 1/3, dapat ditentukan dengan perhitungan terperinci dari hubungan antara konfigurasi atom dan arah tegangan.
Apabila batang uji menerima deformasi elastis karena tarikan, volumenya menjadi Vt= V+∆V, dimana ∆V adalah pertambahan volume akibat spesimen mengalami tarikan. Perbandingan pertambahan volume dengan volume awal yakni : ∆V/V disebut juga dengan regangan volume (volumetric strain). Perbandingan tegangan dengan regangan volume disebut Modulus elastisitas Bulk (Dieter, 1986).
Modulus elastik Bulk (K) Jika εV = 1/3 maka K = ε / 3 yang artinya dalam deformasi elastik volume mengembang. Dalam hal geseran, regangan γ mempunyai hubungan dengan tegangan geser τ yaitu: τ = G x γ (Dieter,1986), G disebut sebagai modulus geser (modulus of rigidity).
Jika dilihat dari gambar grafik tegangan dan regangan memperlihatkan bahwa sesudah garis linear muncul daerah luluh dan selanjutnya garis membentuk lengkungan sampai putus. Garis melengkung inilah merupakan fungsi dari Modulus elastisitas Bulk yang digunakan pada prinsip pembentukan.
Suatu modulus elastik ditentukan oleh gaya antar atom karena itu dalam hal kristal tunggal sangat dipengaruhi oleh arah konfigurasi atom tetapi sukar dipengaruhi oleh cacat dan ketakmurnian. Kalau dilihat hanya dari antar-aksi dua atom logam, diameter rata-rata dari atom kira-kira 3 X 10-10 m. dan gaya antar atom biasanya 10 -4 N, 10 -4/(3X 10_,0)2£= 101S N/m2, seharusnya dalam orde 100 GPa.
Gambar 1.7. Kurva Tegangan dan Regangan di Daerah Elastik (Dieter,1986)
Gambar di atas menunjukkan hubungan antara tegangan dan regangan dalam daerah elastik mempergunakan karet sebagai model dari bahan amorf dan logam polikristal sebagai model dari bahan berkristal. Pada logam, daerah elastik dinyatakan oleh bagian lurus dari hubungan tersebut dan gradiennya sebagai modulus elastik. Secara teknik batas daerah tersebut ditentukan oleh regangan sisa apabila beban ditiadakan seperti ditunjukkan dalam gambar. Harga ini dinamakan batas elastis.
Gambar.1.8. Hubungan Tegangan-Regangan pada Bahan Mulur Kontinu (Dieter,1986)
Kekuatan mulur didapat pada tegangan yang menyebabkan perpanjangan 0,2%. Bagian lurus kurva atau modulus elastis, tidak akan berubah karena ada deformasi plastis. Untuk mendapat tegangan mulur, ukurkan deformasi 0,2% dari titik nol ada sumbu regangan, kemudian tarik garis sejajar dengan bagian kurva yang lurus memotong kurva pada titik C, tinggi titik C menyatakan tegangan mulur. Cara ini dinamakan metode off set atau disebut metode tegangan mulur atau tegangan uji 0,2%. Kalau bahan dideformasikan pada temperatur sangat rendah dibandingkan dengan titik cairnya, maka pengerasan terjadi mengikuti deformasinya. Gejala ini dinamakan pengerasan regangan atau pengerasan kerja.
Pengerasan regangan terjadi selama pengujian tarik, dan karena regangan bertambah, maka kekuatan mulur, kekuatan tarik dan kekerasannya, meningkat, sedangkan hantaran listrik dan masa jenisnya menurun. Kristal logam mempunyai kekhasan dalam keliatan yang lebih besar dan pengerasan regangan yang luar bisa. Sebagai contoh, kekuatan mulur baja lunak sekitar 180 MPa, yang dapat ditingkatkan sampai- kira-kira 900 MPa oleh pengerasan regangan. Hal ini merupakan sesuatu yang berguna.
Minta kirimin soft copynya dong mas ke email ini ya
Goenthur.gp@gmail.com
Boleh2…siap d transfr.. 😀
mas bisa kirimin soft copy ke mochammad.reygyansyah21@gmail.com
Okeh.. saya kirm…. (y)
mas bisa kirim file nya ke
felyx.berkatsihombing@gmail.com
brow minta soft kopinya
brow minta soft kopinya
tlong di kirim ya
wamy.evinta@gmail.com
OK coyy……. (y)
thanks ya….
Ure Welcome…..
mas minta soft copynya dong ke septiyanto25@gmail.com 🙂
OK sooobbb… semoga bermanfaat… 🙂
kirim soft copynya donk tirta.its@gmail.com
salam teknik
Salam teknik juga……. 🙂
thank you so much, this’s very usefull 🙂
sama-sama…… (y)
jadi inget jaman mahasiswa dulu, sekarang sibuk di kantor , jarang belajar lagi,
makasih ya postingan nya jadi menggelitik buat belajar ilmu yang dulu
boleh kirim ke jft.hakim@gmail.com kah ?
thx
hehehehhe Udah senior dong bang sekarang hehehehhe kerja dimana bang…??
Minta softcopy nya dong, kirim ke arhamnaa@gmail.com ya 🙂 terima kasih sebelumnya
OK……. 🙂
Bro kirim softcopy nya , email saya : rezarizki9333@gmail.com
Terima kasih sebelumnya
Ok mas Broo… mav Telat… Cuaca Buruk hahahah
mas boleh mnt tolong kirimin softcopy nya ke email rezakuman@ymail.com ? terima kasih mas.
OK……. 🙂
Mas dab, ijin ambil materinya ya, buat referensi skripsi, terimakasih banyak sebelumnya,
OK ssoooobbb….. MOnggo di ambil aja… (y)
Kak, boleh minta softcopy nya buat tugas laporan dan referensi skripsi kirim ke email izwacahyana@gmail.com ..
thx kk ^^
OK sipap di kirim…… (y)
mas aku bisa minta soft copy-nya g? buat refrensi nih. hehe kirim ke you_rock_it@yahoo.com ya. sama ada materi yang lain g?kayak pengujian kekerasan, impak, metalografi, perlakuan panas logam?
OK siap di kirim……. ada yang itu juga… cuma ada di temen saya filenya…. heheheh ntar di kirm juga dehhh
mas,,, bisa minta nomer hp atau email nya? saya mau tanya tentang tempat uji bahan terseut…. makasih 🙂
Bisa….. No HP ada di sebelah kiri di kolom Profil Ahmadi, Kalo mw ngobrol bisa lewat FB or Twitter… 🙂
mas boleh saya juga minta soft copy-nya ? buat refrensi nih. hehe kirim ke karnaya.68@gmail.com, teria maksih sebelumnya
Ok siap dikirim……. 🙂
Terima kasih dapat menjadi referensi untu saya
Sama2….. 🙂
mas saya mau tanya kalau uji tarik tanpa membuat spesimen adakah rumus untuk mengitung teg. luluh, dan regangannya. terimakasih
Rumus tegangan regangan ada di laporan ini…. serch di google juga ada….
Menghitung manual juga bisa tapi rumusnya Pasti bukan rumus biasa buat ngitung tegangan regangan aja… soal nya harus diketahui tipe material nya seperti apa…… maka dari itu karena terlalu ribet di buat lah mesin uji tarik ini datanya lebih akurat….. Cuma itu yang bisa saya bantu…. Saya juga bukan ahlinya ko, saya cuma Praktikan aja… 🙂
ok mksh mas
OK sama-sama…. kalo pen lebih jelas lagi dateng aja ke FT Untirta Langsng tanya sama Asleb Uji Tarik nya hehhehehehhe 🙂
ijin bro sersasih copy buat referensi ane aktif di supervisi contac kami email yorirazak@yahoo.co.id. trims ulasanx diatas.smoga sehat selalu Aamiin
mas minta soft copy ya.ane lagi kesulitan cari rumus kekuatan tarik ama kekutan tekan.minta solusi ya
Ok saya Kirim…… Maaf telat…. 🙂
tolong kirim kan ke fb aku file boss
kak, boleh tolong kirim filenya ke emailku nggak devifatmawati94@gmail.com terimakasih
Bolehhhh…… Makasih udah mampir.. 🙂
mas.. boleh minta soft copynya.. buat ujian TA.. makasi mas
mas.. boleh minta soft copynya.. buat ujian TA.. makasi mas.. kirim di email mmasadhariyadi@gmail.com mohon bantuannya mas.. makasi mas.
Kak, boleh minta softcopy nya gak ? Tolong kirim via email kak riska_anf23@yahoo.co.id. Makasih kak. Salam teknik
Siiippp…… Di tunggu yaa.. 🙂 Salam Teknik juga…. Teknik Bersatu….. 😀
haloo mas. cara membuat tabel hasil percobaan gmna ya? bingung nh saya, itu yg keterangan pakai bhs indo nya apa? 😦
Yaahhh… itu mah pertanyaan dasar sekali, tabel hasil percobaan itu banyak, kalo tabel itu antara Tegangan yang diberikan (lb) Vs Regangan yang dihasilkan (in),…… lebih jellasnya di baca dulu aja semuanya dari awal sampe akhir…….. 🙂 bukan cma tabel aja soalnya hasil pengujiannya…..
minta soft copynya dong mas. 😀
Ramadhanriyadi07@gmail.com terimakasih.
mas minta softcopynya ya 🙂
yehuda.panggabean@gmail.com
ok…. siiaapp di kirim…. 🙂
maff kk, boleh minta softcopynya gak??
kalau boleh tolong di kirimkan ke email saya ya
ekobudiyanto_ia2@yahoo.com atau ini
ekobudiyamto.ia2@gmail.com
tapi kalu bisa yang yahoo aja kk
Ok….. udah dikirim… 🙂
Sorry Bro, what standards and units are U using for ? Write on Lampiran Tabel 2. Benda Uji Plate, Lo=9 (on API Standard, Lo=50.8 mm or 2 inch)
Nanya..??? Memberikan Pernyataan..??? gk paham ane..????
Gan minta softcopynya dong 😀
merdiawan@gmail.com
Boleh……. 😀
mas saya mnta jga dong softcopynya ini email saya juanda_teknik@yahoo.com
trmkasih…
Ok….. Udah dikirim…. (y) Semoga bermanfaat…… 😀
Mas Bisa minta soft copynya..? santosa.nanang@gmail.com
Terima kasih..
maaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnttttttttaaaaaaaaaaaaaapppppppppppppppp,,,,,,,,,
Thaaaaannkkkkkkkkkkk (y)
super sekali
Salam Lemper 😀
assslmulakium kkak trima sya dah kunjungi blog , maaf sya mau mnt soft file laporan mterial tknik untuk pkl saya ini email
ard.smile@gmail.com
trims
maaf kak boleh mnt soft file kak buat pkl trims
Boleehhh – Boleehh 🙂
mau minta softcopynya mas ihanafi03@gmail.com
mantap laporannya bro , bolehla dikirim soft copynya ke email ” achmadrendiko21@gmail.com ”
salam dari teknik mesin universitas sriwijaya 🙂
Siiipppp…… Salam solver M UNTIRTA – BANTEN 😀
kirim softcopy nya y bg, email saya jhonatanhasoloan@yahoo.co.id
Wokeh….. Wokeh…… 😀
bang itu gmana ya cara buat offset nya di excel?
Wahh….. Gimana jelasinya yaa….. coba sercing di Google aja tentang buat grafik sampe detail……
boleh minta soft copy material teknik uji tariknya?? kalo boleh bisa kirimin via email ardyfrananda06@gmail.com makasih 🙂
Ok saya kirim…. 🙂
terima kasih ka , salam anak teknik stt migas balikpapan 😉
Yoooiiiii…… salam kenal juga… UNTIRTA-BANTEN
minta soft copynya bang 🙂 ucokolor@gmail.com
OK lorrr…… 😀
mas, kirim donk mas.. badak.badak@yahoo.co.id
Ok…… 🙂
bro kirim dong ke muhammadzihnihakim@gmail.com
Boleh Bro//\\…. 😀
Asep.tmt@gmail.com Kirim ya bro…. 😀
oke coooyyy (y)
mas saya minta data uji impack, kekerasan , tarik, dan heat treatment ya. tolong dikirimin ke alamat email saya wawan.blade94@gmail.com terima kasih.
nahh…. itu semua saya sempat punya… Tapi ketikan laptop saya HANG… cuma Uji tarik yang tersisa.. Mohon maaf cuma bisa kirim yang uji tarik aja 🙂
kenapa kalau baja diuji tarik memiliki landing ? mekanisme secara atomiknya bagaimana ? bisa bantu mas ?
Landing itu perpindahan antara fase elastis k plastis kan… sblum nxa..?? Rada lupa saya… stiap material kan ada fase landing nya… landing it dmana atom2 sudah mulai tdk bisa mempertahankan ikatan posisi nya karnena mendapat beban tarik…
Laporanny bagus bgt
Saya minta soft copy dong boleh tolong d email ke enggreni@ymail.com
Terimakasih sebelumnya
Aduh…. Bru buka lg… Mash butuh gk ya…?? Hehehehe
mohon maaf mas boleh dikirim ke email saya softcopy nya —->>dpramanthana@yahoo.com
,untuk referensi saya tugas akhir ,terimaksih sebelumnya ,maaf merepotkan
Bisa-bisa…. Siap terima ya 🙂
Makasih bang
Email nya..???
Elkhairy@hotmail.com
masih exis nih bro th 2016… postingannya keren, boleh bro bagi soft copy ke email ane :
ajja.beny@yahoo.com
Berbagi ilmu gk berakhir d th 2016 bro… hahahahaha oke sy kirm, maaf telat gk buka2 😀
mas bro pencerahannya dong bagaimana menentukan grafik tegangan dan regangan dari data pengujian berikut:
F,1000Ib ∆L,in Dmm,in
2,00 0,007
4,00 0,0015
6,00 0,0021
8,00 0,0027
10,00 0,0035
10,13 0,0100
11,08 0,100
12,3 0,2 Necking
10,38 … 0,430
9,91 … 0,400
9,48 Fractur 3,372
Wadoh…… scara teori grafik tegangan n regangan it antara Besar tegangan terhadap Regangan yang terjadi…. F it kan Tegangan nya dalam Lb…… rus regangan delta dalam in…. It tgl d masukin k excel buat grafik… nanti bsa diliat grafik nya….
mas ada soft copy tentang data uji impack, kekerasan , tarik, dan heat treatment ya. tolong dikirimin y mas ke alamat email saya Ryantoagoez@ymail.com terima kasih.
Wah…. ada itu dulu praktek semua it sy, pi gk terselamatkan hardisk rusak grgr bnyak tugas…. 😦 lg nyari2 lum dapet.. cuma punya yg tarik.. sy kirm yg ada dulu ya….
mas kirim lewat email soft copynya. frannurfelani@gmail.com
Wehweh… minta apa nyuruh nih….. Pake tolong ke’ blang nya…. biar enak d baca nya…. pi gk papa lah niat baik sy kirm….
bagus banget isinya mas. boleh minta softfilenya mas?
kalo berkenan ini email saya d.hartanto57@gmail.com
Okeh… sy kirm.. mav telat.. 🙂
bagus banget boleh minta softfilenya mas?
kalo berkenan ini email saya abhizaidan2008@gmail.com thanks sebelumnya…
Ok boleh… saya kirm kalo gt (y)
Ini emailnya kak rye_nie13@yahoo.coid
bro minta softcopy nya dong. kirim keemail saya syahadanfauzi@gmail.com
minta soft copynya
tlong krim soft copynya ya mas..
zulhamaffandi01@GMAIL.COM
minta softcopy dong boleh?
bobby.chandra1004@gmail.com
Ok… Sent..
Boleh minta soft copy kirim ke enggreni@ymail.com
Mz bro minta ijin untuk di jadikan referensi materi kerja prakteknya
gan bisa minta soft copynya kah..untuk jadi bahan pelajaran dikantor ane…kalo boleh ya gan,..ney email saya gan…. wahyuramadani.langobelen@yahoo.co.id
Waduh,..,maaf bru buka… Mash butuh gk gan..??
bang minta soft copynya buat laporan praktek. kirim ke 92dasilva111@gmail.com. Trmksh
Sory bru buka…. Mash butuh gk.??
bang saya boleh gak minta soft copy ?? kalo iya bisa di kirim via email : yudahaholongan03@gmail.com. Terima kasih banyak bang
mas bisa minta softcopynya?? kalau boeh dikirim ke ikharanofa.mayoa@gmail.com. terimakasih
ikharanofa.mayola@gmail.com
Alhamdulillah dapat pencerahn mengenai uji tarik… mohon maaf mas kalo boleh minta soft copynya ya kirim ke email saya..
aldinor9494@gmail.com
boleh minta soft copy nya gan..
klw boleh ni email saya
miswarshiddiq@gmail.com
Ok..
bisa minta softcopy nurulfadlilah_bpsmps@yahoo.com
boleh minta soft copy nya bang, sent to gafrawi12@gmail.com
bang ada materi tentang uji tarik tali sling/ tai baja nggak bang ? atau contoh makalah / skripsi tentang tali baja bang, mohon u/ referensi bang, gafrawi12@gmail.com
min, buat sampel tarik yang plat pakai cnc??
boleh minta softcopy nya mas? alamat email szulfa215@gmail.com
sangat bermanfaat. kalo bisa minta soft file nya mas mukhlissukmajaya0@gmail.com
salam M.solidarity forever Teknik Mesin
gan maaf, boleh minta softcopy nya? kirim ke boma_chaeng@yahoo.com
terima kasih gan suksesterus😎
bang minta soft copynya dong, kirim ke email ilhambayu352@yahoo.com
boleh minta softcopy ini gan ??
ariyantonaibaho@gmail.com
gan minta toling bisa kirim softcopynya??
ferroldead97@gmail.com
iidrianah@yahoo.com bsa mta soft filenya gan ?
Minta soft file nya dong om
Minta soft file nya dong om email saya ferryardianto98@gmail.com
Ok…..
Mantap Materinya nih, minta soft copy nya dong. bisa dikirim ke E-Mail Saya edyfredy97@gmail.com
bang ini skripsi kh?
ini saya penelitian uji bahan juga tapi uji bahan belt conveyor batubara
bang minta arsipnya dong plis
achim.boom@gmail.com
minta soft file nya dong kalo boleh dikirim ke hattacatur@gmail.com
Bang minta softcopy nya dong kirim ke si.derabid@gmail.com
bang minta softcopynya dong kalo boleh kirim ke iqbalwahyu148@gmail.com
untuk Fy sama Fm dapet dari mana itu bang…?
thanks bro
ka boleh minta file nya ngak? kirim ke Hasanhingo15@gmail.com
maaf ka, salah emailnya tadi. ini yg bener Hasangingo15@gmail.com
boleh minta soft copy nya mas ? kalo boleh send ke Charlialfian76@gmail.com terima Kasih
bang minta soft copynya dong buat tugas
putrafery97@gmail.com
bang minta soft copynya dong buat tugas
putrafery97@gmail.com
saya juga mau soft copy nya ya… tolong kirim ya sob..
di email ini.. ariazhar254@gmail.com
bisa tanya jawab untuk pengoperasian mesin uji tarik mas?
karena saya kesulitan untuk menentukan speed yang tepat untuk digunakan uji tarik kawat.
mgkin bisa kirim penjelasaanya ke dalam email saya
rahmad.fadli@ymail.com trmksh byak mas…
30 rpm mas bgus
boleh minta softfilenya kak untuk tugas ke email seviradk@gmail.com
maaf ini kok g ada daftar pustakanya,gimana ini?
izin jadiin referensi yaa
minta file softcopynya boleh ? kirim ke email natasha98.muridha@gmail.com , makasih 🙂
boleh minta softcopynya mas, buat panduan skripsi saya,email umarsenoaji87@gmail.com. terima kasih
boleh minta soft copynya mas. buat laporan. imamabusyiri99@gmail.com
bagi soft copy nya bang ? juliantofebry60@gmail.com
boleh minta soft filenya ka? kirim ke email ini ya syahruln009@gmail.com
blog yang sangat bermanfaat bg, klau boleh ijin bagi soft copy bg kalau ada sekalian jurnal astm d638 bg hehehe..
Mudah-mudahan dikirim…
faisal16111998@gmail.com
oh ya bg standar astm e8 atau d638 bukannya untuk POLIMER bang ?? maaf kalau salah bg
mohon penjelasannya bg.
boleh minta soft copynya bang ?
minta tolong dikirim ke alamat email ini ya.. semoga rejeki lancar & sehat selalu
irfan_alayubbi@yahoo.co.id
Sangat membantu sekali, apa saya boleh minta softcopynya bang ?
Kalo boleh saya minta tolong kirim ke alamat ini ya bang
kharisma.widyo@gmail.com